GENSET
KEHIDUPAN
Ketika seorang Pencari Nafkah dalam keadaan sehat, tentu dia bisa berpenghasilan dengan baik. Aliran penghasilan lancar. Sehingga, segala kebutuhan keluarga bisa terpenuhi dengan baik.
Berbeda halnya ketika Tuhan, Sang Maha Pemberi Hidup, berkehendak lain, memutus jatah hidup si Pencari Nafkah. Maka, tak beda dengan gambaran listrik rumah yang diputus dari pusatnya (PLN).
Gelap gulita. Dan kehidupan di dalam rumah pun berubah 180 derajat.
Ketika aliran Penghasilan masih lancar, kehidupan penuh keceriaan, impian-impian dibangun, rencana demi rencana masa depan disusun.
Namun ketika musibah datang, Pencari Nafkah tiada.. Istri yang awalnya tidak bekerja, terpaksa harus meninggalkan anak-anaknya dirumah untuk bekerja menggantikannya sebagai pencari nafkah.
Dan anak-anak pun jadinya seperti kehilangan kedua orang tua karena sang Ibu tak punya banyak waktu lagi untuk mereka.
Genset Kehidupan adalah sebuah perumpamaan tentang Dana Darurat yang telah dipersiapkan oleh pencari nafkah bagi keluarganya. Sebagai bentuk dana jaga-jaga, jika Tuhan berkehendak lain, aliran penghasilan tidak terhenti.
Orang bilang, persiapan seperti ini merupakan salah satu bentuk cinta ayah kepada istri dan anak-anaknya. Bukti kepedulian tanpa batas untuk tidak meninggalkan keluarga dalam keadaan tak menentu, apapun yang terjadi!
KONFLIK WARIS

Wajah pucat pasi karena lelah dan kurang tidur sahabat karib saya ini selalu terbayang dimata. Bukan saja karena kecantikannya menjadi tertutup oleh kesedihan dan kelelahan tetapi karena saya bisa membayangkan proses yang sangat panjang, melelahkan dan sangat mahal yang akan dia hadapi “sendirian”. Ya, literally sendirian.
Sang suami sudah meninggal dunia dan bukannya almarhum tidak meninggalkan harta waris, bukan itu. Warisannya cukup banyak kok, tetapi jangan salah dia juga meninggalkan "bonus" masalah yang sangat ruwet yang memerlukan usaha dan dana yang tidak sedikit untuk menyelesaikannya.
Asuransi bukan masalah siapa yang akan mati, tetapi memastikan orang-orang tercinta tetap hidup dengan kualitas yang sama meskipun si pencari nafkah telah tiada ..
dr. Iky Didik, RFP® - CEO Priority Corporation
KATA SIAPA PERLU ASURANSI ?

Yup, tidak semua perlu asuransi. Hanya orang-orang yang tidak memiliki hal-hal di bawah ini yang perlu asuransi jiwa. Apakah anda sudah memiliki semua ?
TANYA JAWAB
Sudah Punya Asuransi Kesehatan dari Kantor & BPJS
Apakah masih memerlukan asuransi lagi ?
Pertanyaan :
Saya sudah punya asuransi kesehatan dari kantor, bahkan saya sudah punya 2 sekaligus, BPJS dan asuransi swasta yang dibayar oleh perusahaan tempat suami saya bekerja.
Apakah saya masih perlu punya asuransi kesehatan lagi ?
Ibu Puji Astuti - Tangerang
Jawaban :
Ibu Puji Astuti, kami mengucapkan selamat karena ibu dan keluarga sudah mendapatkan asuransi kesehatan yang bagus dari perusahaan.
BPJS adalah wajib harus diberikan oleh perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur masalah BPJS dan ketenagakerjaan. Besarnya iuran BPJS untuk karyawan dan keluarganya adalah 5% dari upah, dengan perincian 4% ditanggung oleh perusahaan dan 1% ditanggung oleh karyawan.
Tidak banyak perusahaan yang memberikan asuransi kesehatan tambahan kepada karyawan selain BPJS karena kewajiban perusahaan sebenarnya sudah selesai dengan memberikan BPJS Kesehatan tersebut. Artinya perusahaan tempat suami ibu bekerja adalah perusahaan yang sangat care terhadap “kenyamanan” karyawan & keluarganya ketika harus berhadapan dengan institusi kesehatan.
HOT NEWS
TESTIMONIAL
"Awalnya saya tidak memandang penting asuransi jiwa karena kami masih muda. Tetapi ternyata ketika kami mengalami musibah dan hampir kehilangan segalanya, asuransi jiwa yang dipersiapkan oleh almarhum suami saya menyelamatkan masa depan saya dan anak-anak kami. Saya baru menyadari saat ini, kalau polis asuransi jiwa benar-benar surat cinta yang abadi"
Ny. Hastuti, 34 tahun, Jakarta